Bosan dengan music jedang-jedung-hingar-bingar gak jelas yang belakangan ini merajai permusikan dunia?Sedang disibukkan dengan kerjaan yang menumpuk dan butuh musik pendukung? Atau ingin menghindar sebentar dari Bos bawel yang paling hobi menghisap kebahagian? Well, sekali kali berkunjunglah ke Ken's Bar II.
Ini bukan nama tempat nongkrong tapi judul album yang dirilis oleh seorang penyanyi Jepang bernama Ken Hirai. Secara konsep, album ini sebenarnya hampir sama dengan penyanyi-penyanyi yang sibuk mengaduk-aduk masa lalu dan mengemasnya dalam kemasan yang baru. Bedanya adalah saya sudah 'jatuh cinta' sama suara dan lagu Ken sejak nonton serial Jepang Honey and Clover, dimana lagu Canvas menjadi soundtracknya.
Ini bukan nama tempat nongkrong tapi judul album yang dirilis oleh seorang penyanyi Jepang bernama Ken Hirai. Secara konsep, album ini sebenarnya hampir sama dengan penyanyi-penyanyi yang sibuk mengaduk-aduk masa lalu dan mengemasnya dalam kemasan yang baru. Bedanya adalah saya sudah 'jatuh cinta' sama suara dan lagu Ken sejak nonton serial Jepang Honey and Clover, dimana lagu Canvas menjadi soundtracknya.
Letakkanlah impianmu 5 centimeter menggantung diatas keningmu, agar ia tak pernah hilang dari pandanganmu, dan ia tetap akan menjadi tujuanmu.
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kata orang bijak seperti itu. Dengan keyakinan yang sama saya pun memutuskan untuk membaca sebuah buku berjudul 5 cm yang ditulis oleh Donny Dhirgantoro. Sejak lama saya sebenarnya sudah niat banget baca buku ini, tapi selalu saja kepentok dengan pemikiran,"Ah.. ntar mengecewakan seperti kebanyakan novel-novel Indonesia. Sok pinter biar keliatan novelnya berat dan berbobot. " Apalagi kalo liat covernya, warna hitam dan hanya ada tulisan 5 cm. Memang sih ada orang bijak ( lagi.. siapa sih orang bijak itu?) yang bilang " Don't judge the book by its cover" tapi yahh gimana yaaah.. kepentok juga sama penulisnya, siapa dia kok gak pernah baca blognya, gak pernah di rekomendasikan sama penulis siapa.. gitu. Jadi begitulah, buku ini di cetak pertama 2005 dan saya baru membacanya di tahun 2009. Dan saya menyesalinya..
5 CM adalah sebuah buku tentang persahabatan 5 orang ; Ariel, Genta, Zafran,Ian dan Riani dengan karakteristik mereka yang berbeda-beda. Mereka menamakan diri mereka : POWER RANGER. Ariel,si cakep yang demen body builder tapi pemalu sama cewek;Genta yang smart. Zafran si penyair penggila puisi yang jatuh cinta banget dengan adiknya Ariel,Ian si gendut yang hobi makan Indomie dan Riani,si tomboy yang keibuan sudah bersahabat dan menghabiskan banyak waktu bersama. Suatu hari Genta berpikir,kebersamaan mereka harusnya lebih "berarti" hingga ia mengusulkan mereka tidak usah ketemuan dan berkomunikasi lewat media apapun selama 6 bulan. Zafran setuju karena dia juga sudah gak ingat lagi,selain ke empat sahabatnya apakah dia punya teman lain. Hanya Riani yang awalnya tidak sepakat karena dia merasa akan berat tidak bertemu dengan keempatnya. Dia akhirnya setuju setelah Genta berjanji akan membuat moment pertemuan kembali mereka akan memorable dan memangkas jeda waktu tak bertemu menjadi 3 bulan saja. Selama 3 bulan itu mereka fokus dengan impian-impian pribadi mereka.
Jadi mulailah mereka menjalani 3 bulan itu "sendiri'. Dengan segala jatuh bangunnya mereka berusaha menggapai mimpi mereka tanpa boleh meminta bantuan bahkan curhat sekalipun pada ke empat lainnya. Diantara tiga bulan itu diantara mereka mulai terasa kehilangan dan juga "pengakuan" atas berartinya seseorang lebih dari teman lainnya. Cinta dalam persahabatan terkadang memang tidak bisa terdeteksi dengan mudah yah? Untungnya.rasa lelah,kadang putus asa bahkan rindu yang menggunung akhirnya terbayarkan ketika mereka kembali bertemu di stasiun kereta Jatinegara di tanggal 14 Agustus. Sebuah petualangan baru akan mereka mulai. Kali ini,petualangan ini membuat mereka jatuh bangun kembali. Bukan hanya jatuh bangun secara mental, tapi juga fisik. Dua hal ini yang menjadi tantangan mereka untuk menaklukkan puncak Mahameru. Sebuah tujuan mengibarkan bendera merah putih tepat di tanggal 17 Agustus. Akankah mereka berhasil?
"Biarkan keyakinanmu menggantung 5 cm di depan keningmu.Setelah itu …yang kamu perlukan cuma kaki yang melangkah lebih jauh dari biasanya,tangan yang berbuat lebih banyak dari biasanya,mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja,dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya.Serta mulut yang akan selalu berdoa.Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama”
Tanpa berkesan menggurui,banyak hal yang bisa di pelajari dan di petik makna dari buku ini. Bahasanya pun ringan dan sangat natural. Dalam perjalanan kisahnya banyak penggalan-penggalan lirik lagu "legendaris" seakan menjadi soundtrack kisah lima sahabat ini. Bahkan,boleh jadi novel yang katanya based on true story ini bisa membangkitkan rasa nasionalisme dan juga motivasi untuk meraih impian yang tertunda.
Saya pikir, Donny Dhirgantoro sudah menuliskan sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak. Untuk itu saya menyesal baru membaca 5 cm,empat tahun kemudian...
Buku adalah jendela dunia, kata orang bijak. Seperti juga berbagi hal di dunia ini yang punya dua sisi, buku bisa saja berisi hal fiksi dan non fiksi. Bahkan buku juga bisa berisi fiksi dari fakta dan fakta dari fiksi.
Kisah Langit Merah ditulis oleh Bubin Lantang ini berkisah tentang perjuangan hidup seorang pemuda bernama Langit Merah ini dengan cintanya pada wanita dan cintanya pada pekerjaannya sebagai seorang wartawan sebuah koran nomer satu di Indonesia. Lahir dari keluarga yang kurang berada, Langit sering berbagi lauk dan mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan karena bermata sipit. Dengan segala hal yang dilaluinya di masa kecil membuat Lintang tumbuh menjadi sosok yang ambisius walaupun sempat tergoda juga kenakalan remaja.
Saat beranjak dewasa, cita-citanya menjadi wartawan membawa dia ke Belanda untuk menggapai gelar Master. Tak perlu banyak waktu Langit berhasil membuktikan bahwa surat kabar yang menghirednya menjadi wartawan tidak salah memilihnya. Namun disaat yang sama Langit akhirnya dapat mencium kebusukan sisi-sisi wartawan dan media yang bisa diatur oleh penguasa,pengusaha atau siapa sajalah yang punya uang,
Berada di kawasan dimana wartawan dan media bisa disuap dan karakter seseorang bisa disulap, tentu tidak mudah bagi Langit. Koruptor bisa jadi pahlawan, saham bisa di permainkan, iklan bisa jadi berita dan berita bisa di jadikan alat pemerasan. Gak mau berita buruk lo jadi headline? Bayar.. Gak bayar, tunggu aja ntar di blow up. Beberapa kejadian nyata yang terjadi dalam pemberitaan juga di masukkan sebagai penggambaran karakter dan dinamika hidup Langit Merah. Membuat pembacanya bertanya, Betulkah begitu?
Saat beranjak dewasa, cita-citanya menjadi wartawan membawa dia ke Belanda untuk menggapai gelar Master. Tak perlu banyak waktu Langit berhasil membuktikan bahwa surat kabar yang menghirednya menjadi wartawan tidak salah memilihnya. Namun disaat yang sama Langit akhirnya dapat mencium kebusukan sisi-sisi wartawan dan media yang bisa diatur oleh penguasa,pengusaha atau siapa sajalah yang punya uang,
Berada di kawasan dimana wartawan dan media bisa disuap dan karakter seseorang bisa disulap, tentu tidak mudah bagi Langit. Koruptor bisa jadi pahlawan, saham bisa di permainkan, iklan bisa jadi berita dan berita bisa di jadikan alat pemerasan. Gak mau berita buruk lo jadi headline? Bayar.. Gak bayar, tunggu aja ntar di blow up. Beberapa kejadian nyata yang terjadi dalam pemberitaan juga di masukkan sebagai penggambaran karakter dan dinamika hidup Langit Merah. Membuat pembacanya bertanya, Betulkah begitu?
Kisah Langit Merah memberi cermin bagi kita bahwa perlu keberanian untuk melangkah dan setiap perjalanan hidup seseorang adalah sebuah petualangan yang bisa saja bertabur benci, sakit hati, penghianatan dan impian.
Petualangan bukanlah sekadar pergi dari satu tempat ke tempat lain, mengunjungi tempat-tempat jauh dan menyaksikan hal-hal baru. Petualangan bukan sekadar mengajak derap langkahmu menuju tempat-tempat asing yang kau idamkan. Petualangan adalah pergi tanpa titik tujuan, membiarkan dirimu tersesat, mencari, dan memilih; dan kamu tak tahu kapan harus pulang.
Bisakah Langit bertahan menjadi wartawan yang bersih ditengah gempuran permainan kotor dalam profesinya? Silahkan dibaca sendiri. Jangan khawatir, novel ini tidak melulu membahas kerasnya kehidupan pekerjaan menjadi wartawan, ada kisah cintanya juga kok. Tapi gak pasaran. Kisah Langit Merah bisa menjadi pilihan bacaan novel petualangan drama kehidupan dari dunia pemberitaan.